Temanggung, 10 Agustus 2024 — Desa Tlogowero di Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, menyimpan kekayaan seni dan budaya yang berlimpah, namun masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Dalam upaya mempromosikan potensi tersebut, mahasiswa Tim 2 KKN Undip menginisiasi program branding desa melalui video dokumenter, yang berfokus pada kesenian, pertanian, dan potensi pariwisata di Desa Tlogowero. Sebagai bagian dari tim KKN, saya bertanggung jawab penuh atas segmen kesenian dalam video dokumenter ini. Peran saya mencakup mulai dari penyusunan konsep dan materi, hingga pelaksanaan wawancara dengan tokoh-tokoh seni penting di Desa Tlogowero. Segmen ini dirancang untuk menampilkan seni tradisional yang masih dilestarikan oleh masyarakat, serta mengangkat kisah dan perjuangan individu yang berkontribusi besar dalam menjaga warisan budaya desa.
Salah satu tokoh utama yang saya wawancarai adalah Bapak Suwadi Brotocipto, seorang seniman ternama yang telah dikenal luas di Kabupaten Temanggung bahkan hingga taraf nasional. Wawancara ini menjadi bagian inti dari segmen kesenian, di mana Bapak Suwadi berbagi tentang perjalanan hidupnya, dedikasinya dalam melestarikan seni tradisional, serta tantangan yang dihadapinya dalam mempertahankan eksistensi seni di tengah perubahan zaman. Dengan mendalami cerita Bapak Suwadi, video ini tidak hanya menampilkan aspek visual dari kesenian desa, tetapi juga menyampaikan pesan yang mendalam mengenai pentingnya pelestarian budaya.
Dalam proses penyusunan materi, saya melakukan riset mendalam mengenai sejarah dan perkembangan seni tradisional di Desa Tlogowero. Riset ini mencakup berbagai sumber, mulai dari literatur lokal hingga wawancara dengan warga yang telah lama terlibat dalam kegiatan seni. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap elemen yang ditampilkan dalam video memiliki dasar yang kuat dan akurat, sehingga penonton dapat memahami konteks dan nilai budaya yang ada.
Selain itu, saya juga berkoordinasi dengan tim sinematografi untuk memastikan setiap adegan kesenian yang direkam sesuai dengan narasi yang telah disusun. Pengambilan gambar dilakukan dengan hati-hati untuk menangkap detail-detail penting, seperti gerakan dalam tarian tradisional, ekspresi para seniman, dan suasana khas yang tercipta dalam berbagai kegiatan seni di desa ini.
Video dokumenter ini akan diunggah di platform YouTube dengan harapan dapat menjangkau audiens yang lebih luas, baik dari kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan yang tertarik pada budaya, pertanian, dan keindahan alam desa. Diharapkan, video ini dapat menjadi alat promosi yang efektif untuk memperkenalkan Desa Tlogowero sebagai destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri.
Melalui dokumentasi yang komprehensif ini, Desa Tlogowero diharapkan dapat semakin dikenal sebagai destinasi unggulan yang memadukan kekayaan budaya, potensi pertanian, dan keindahan alam. Ini juga menjadi langkah penting dalam mendorong perkembangan ekonomi desa, serta melestarikan dan mengembangkan semua potensi yang ada agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi.
Penulis: Ramadhani Rizky Galih Pramudya (13040121130034) – S1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro.
Dosen Pembimbing Lapangan: Nor Basid Adiwibawa Prasetya, S.Si., M.Sc., Ph.D.
Lokasi: Desa Tlogowero, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook