Bullying di kalangan anak-anak masih menjadi isu serius yang memerlukan perhatian khusus. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai pendekatan telah dicoba, salah satunya adalah edukasi humor yang baik. Pendekatan ini dianggap sebagai cara efektif untuk mengurangi perilaku bully di sekolah.
Humor atau yang biasa kita sebut dengan istilah “bercanda” pada dasarnya netral, namun maknanya akan bergantung pada bagaimana humor digunakan saat berhubungan dengan orang lain. Telah terbukti bahwa humor memiliki hubungan dengan kesehatan karena membantu melepaskan beban, baik kesehatan fisik maupun jiwa hingga kesejahteraan. Namun humor tampaknya tidak selalu digunakan untuk hal-hal yang memberikan manfaat, bahkan menyebabkan kerugian. Misalnya, humor yang mengandung permusuhan, manipulasi, dan paksaan, adalah jenis-jenis humor yang disampaikan namun tidak membantu membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain.
Humor yang sehat bisa menjadi alat yang kuat untuk membangun ikatan positif di antara anak-anak. Ketika digunakan dengan benar, humor dapat membantu anak-anak belajar untuk mengekspresikan diri tanpa merendahkan atau menyakiti orang lain. Program edukasi humor ini mengajarkan anak-anak untuk memahami perbedaan antara humor yang membangun dan humor yang merusak. Para ahli sepakat bahwa edukasi humor yang baik bisa menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk mengurangi perilaku bully. Namun, keberhasilan program ini juga bergantung pada dukungan dari semua pihak, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat.
Edukasi humor yang baik tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membentuk karakter anak-anak untuk masa depan yang lebih baik. Dengan memahami dan menerapkan humor yang positif, diharapkan generasi mendatang akan bebas dari budaya bullying dan lebih menghargai perbedaan.
Penulis: Aisyah Faqiha Sabrina, Psikologi, FPsi, Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing: Nor Basid Adiwibawa Prasetya, S.Si., M.Sc., Ph.D.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook